Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Paylater Terbaik di Indonesia? Ini Pengalaman Saya Pakai 4 Produk Paylater Terpopuler

Pandemi Coronavirus 2019 membuat penggunaan paylater jadi makin marak di kalangan penduduk Indonesia. Akhirnya produk-produk paylater mulai bermunculan, bersaing dengan keunggulannya masing-masing.

Apa Paylater Terbaik di Indonesia? Ini Pengalaman Saya Pakai 4 Produk Paylater Terpopuler

Hingga 2021, OJK telah memberi izin ke 149 layanan paylater. Tapi di antara ratusan paylater tersebut, mana yang terbaik? Di bawah ini jawaban saya, berdasarkan pengalaman pribadi tentunya.

Traveloka Paylater

Di bagian akhir, paylater terbaik di Indonesia menurut saya adalah Traveloka Paylater. Saat baru pakai paylater-nya Traveloka, Anda mungkin hanya bisa menggunakannya untuk layanan dalam aplikasi.

Tapi lain halnya kalau Anda sudah dapat kartu Paylater Traveloka. Kartu ini bentuknya mirip kartu kredit, dengan logo VISA dan dikeluarkan langsung oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Menurut saya, fasilitas kartu Paylater Traveloka hampir impossible saking kerennya. Misalnya soal bunga, Paylater Traveloka adalah yang terendah, yaitu 2%.

Soal transaksi, kartu Paylater Traveloka bisa dipakai di mana saja, ONLINE atau OFFLINE. Saat keluar negeri, Anda juga tidak perlu bawa kartu kredit lain, karena sudah bisa pakai kartu paylater-nya Traveloka.

➔ Fitur Unik

★ Satu-satunya paylater dengan fasilitas kartu kredit resmi

★ Bisa dipakai secara ONLINE dan OFFLINE, di puluhan ribu merchant nasional dan internasional

★ Limit sampai Rp50 juta, dengan tenor 2 tahun

➔ Keunggulan

+ Bunga pinjaman hanya 2%/bulan (flat)

+ Denda keterlambatan bayar maksimal 1% sampai maksimal Rp100 ribu

+ Biaya administrasi 0%

+ Transaksi tidak terbatas pada booking hotel atau tiket, tapi segala jenis transaksi pembelian

➔ Kelemahan

- Belum banyak review-nya di internet

- Promosinya kurang masif, tidak seperti paylater lainnya

Gojek Paylater

Produk paylater pertama yang akan saya review adalah Gojekpaylater, atau lebih populer dengan sebutan “Gopaylater”.

Pengalaman pertama saya memakai Gopaylater terjadi saat saya iseng pesan GoFood. Di Gopaylater, pendaftarannya menggunakan sistem pengajuan di bagian Profil kita di aplikasi.

Hingga saat ini, saya kurang tahu kriteria pendaftaran Gopaylater seperti apa. Waktu itu tahu-tahu Gopaylater saya aktif begitu saja.

Tapi setelah memakainya sekali, beberapa bulan kemudian saya dapat notifikasi kalau Gopaylater saya dinonaktifkan.

➔ Fitur Unik

★ Ada fitur “Pick Your Limit”, dengan batas Rp100 ribu - 1 juta

★ Batas pinjaman 30 hari

➔ Keunggulan

+ Bunga 0% atau tidak ada bunga

+ Ada grace period (waktu bebas denda, walau terlambat bayar) selama 5 hari

+ Denda keterlambatan hanya Rp2 ribu/hari

➔ Kelemahan

- Kriteria penerima fitur Gopaylater masih abu-abu

- Aktifnya tidak otomatis

- Wajib bayar biaya langganan Rp12,5 ribu/bulan

- Hanya bisa dipakai di aplikasi Gojek saja

OVO Paylater

Kalau dari segi fungsional, jujur saya merasa OVO Paylater lebih baik dari Gopaylater. Soalnya OVO Paylater bukan hanya bisa dipakai di Grab, tapi juga di Tokopedia.

Saya beberapa kali pakai OVO Paylater, entah itu untuk pakai layanan Grab atau beli produk di Tokped.

Sampai saat ini, saya fine-fine saja memakai OVO Paylater, walau biaya penanganan 5%/transaksi yang dikenakan menurut saya terlalu besar.

Tapi teman saya pernah cerita OVO Paylater-nya tiba-tiba nonaktif, padahal dia bayar tagihannya selalu lancar.

➔ Fitur Unik

★ Melayani transaksi di Grab dan Tokopedia

★ Batas pinjaman 3 - 12 bulan

★ Bunga rata-rata 2,9%/bulan (flat)

➔ Keunggulan

+ Khusus di Tokped, bisa otomatis aktif + muncul hitungan cicilannya sebelum checkout barang

+ Denda terlambat bayar sangat rendah, hanya 0,1%/hari

+ Limit Rp1 - 10 juta

➔ Kelemahan

- Kriteria pengguna OVO Paylater belum jelas

- Bisa tiba-tiba nonaktif sendiri

- Ada biaya penanganan 5% dari total tagihan

Kredivo Paylater

Kredivo adalah salah satu start-up fintech terpopuler saat ini. Transparansinya dalam menentukan limit, bunga, dan skor kredit membuat banyak anak muda suka Kredivo Paylater.

Pengalaman pertama saya pakai Kredivo adalah beberapa bulan lalu, saat saya iseng beli laptop second di Tokped.

Proses registrasi Kredivo sangat cepat dan cukup pakai KTP. Saat pendaftaran, saya juga dimintai menuliskan nominal gaji bulanan, tapi tidak diminta menyertakan bukti resinya.

Dengan gaji Rp3,5 juta saat itu, saya berhasil dapat limit Rp5,75 juta. Laptop second saya seharga Rp4 juta, dan Rp1,75 juta sisanya masih bisa dipakai checkout barang-barang lain.

Meski prosesnya mudah dan jelas, saya sempat bingung dengan sistem skor kreditnya Kredivo.

Waktu itu, saya pernah langsung bayar bulk cicilan untuk 6 bulan, dan tiba-tiba skor kredit saya turun dari A+ jadi B. Sekarang di akhir-akhir saya bayar tepat waktu, skor saya balik lagi jadi A+.

➔ Fitur Unik

★ Skor kredit

★ Penentuan limit berdasarkan pendapatan

★ Batas pinjaman 3 - 12 bulan

★ Limit sampai Rp30 juta, kalau skor kreditnya konsisten bagus

➔ Keunggulan

+ Proses pendaftaran dan info fasilitasnya sangat transparan

+ Bunga flat 2,6%/bulan

+ Integrasi dengan banyak marketplace

➔ Kelemahan

- Penentuan limit dari gaji bulanan tidak disukai semua orang (terutama yang kebutuhan kreditnya tinggi)

- Dendanya bisa sampai 10%/bulan

- Ada banyak biaya tambahan, misalnya biaya pengajuan dan asuransi

- Aplikasi sering nge-lag

- Skor kreditnya kadang-kadang labil

Demikian sharing pengalaman saya pakai produk-produk paylater terbaik di Indonesia. Dari sini, saya simpulkan kalau paylater-nya Traveloka adalah juara, setidaknya di atas Kredivo, Gopaylater, dan OVO Paylater.

Tapi bagaimana menurut Anda? Sharing yuk!

Posting Komentar untuk "Apa Paylater Terbaik di Indonesia? Ini Pengalaman Saya Pakai 4 Produk Paylater Terpopuler"