Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Fungsi Laporan Posisi Keuangan pada UMKM

Mendapatkan contoh laporan posisi keuangan yang baik dan benar, tentu adalah hal yang membahagiakan. Sebab kita tahu, bahwa laporan keuangan ini merupakan salah satu bagian penting dalam perjalanan sebuah usaha.

Laporan keuangan sendiri memuat beberapa poin penting, seperti ekuitas, utang (kewajiban atau liabilitas) dan aset. Tiga poin ini adalah suatu yang penting dalam menilai kondisi keuangan usaha.

Sebelum melihat contoh laporan posisi keuangan untuk UMKM, ada baiknya kita pahami dulu beberapa hal dasar tentang laporan keuangan ini sendiri.

Fungsi Laporan Posisi Keuangan

Fungsi Laporan Posisi Keuangan

1. Memahami Kondisi Finansial Bisnis Dalam Kurun Waktu Tertentu

Laporan keuangan, atau yang juga biasa disebut dengan laporan neraca, biasanya dibuat dalam kurun waktu tertentu. Baik itu bulanan maupun tahunan.

Dengan demikian, pemilik usaha akan lebih mudah menganalisa pergerakan keuangan usahanya selama waktu tertentu. Kapan laporan keuangan ditulis? Laporan ini biasanya ditulis di akhir periode.

2. Alat Pertimbangan Penting Dalam Pengambilan Kebijakan

Dalam hal ini, laporan keuangan menjadi bahan evaluasi. Karena pada laporan ini, kita akan mengetahui di mana dan bagaimana kondisi keuangan perusahaan.

Dengan demikian, diharapkan pemilik usaha mampu mengambil langkah yang bijak dan solutif ke depannya.

3. Memudahkan Investor Untuk Meninjau Kondisi Keuangan

Jangan salah, laporan ini juga berguna untuk investor, loh! Melalui laporan ini, pihak investor akan menilai apakah bisnis kita layak mendapatkan suntikan investasi atau tidak.

Bahkan, pihak investor juga akan mampu memperhitungkan bagaimana kita akan mengendalikan dana tersebut, hingga memberikan untuk bagi mereka.

4. Membantu Mempermudah Analisa Pihak Lain

Pemerintah juga ikut merasakan manfaat dari laporan keuangan perusahaan yang baik. Besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan, akan dihitung dari laporan keuangan ini.

Tidak hanya pemerintah. Jika ternyata teman-teman berencana mengajukan pinjaman, tidak jarang kreditur akan mempertimbangkan laporan ini sebelum memberikan pinjaman.

Ya, hal ini sangat berkaitan dengan kemampuan membayar di waktu yang akan datang, serta aset apa saja yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai jaminan.

Contoh Laporan Posisi Keuangan Untuk UMKM

Contoh laporan posisi keuangan untuk UMKM, kini juga diatur formatnya. Mengapa? Satu-satunya alasan mendasar adalah karena ternyata masih banyak pelaku UMKM yang belum mengetahui bagaimana membuat laporan keuangan.

Padahal, laporan keuangan ini ini adalah hal penting dalam kemajuan usaha. Bisa dibayangkan, bagaimana jika pemilik usaha tidak memiliki laporan finansial yang baik? Bukankah ini juga akan menyulitkan ketika hendak akan menentukan arah bisnis?

Dari sinilah, kemudian ada standar pembuatan laporan bagi UMKM. Standar ini disebut dengan SAK EMKM. SAK EMKM adalah kepanjangan dari Standar Akuntansi Keuangan Entitas Kecil Mikro Menengah.

Mari kita coba lihat contoh laporan posisi keuangan untuk UMKM di bawah ini.

Contoh Kasus :

Sebuah usaha dagang ABC, memiliki persediaan, kas dan piutang sebesar Rp2.500.000. Sedangkan investasi pada usaha lain Rp6.000.000.

Perusahaan memiliki utang yang harus segera dibayarkan senilai Rp2.000.000 dan utang untuk jangka panjangnya adalah Rp750.000. Serta modal tambahan yang perlu disetorkan adalah Rp.6.500.000

Dari contoh kasus di atas, mari kita coba ubah menjadi format staffel untuk memudahkan penyelesaian.

Usaha Dagang ABC


Laporan Posisi Keuangan

31 Desember 2021



Total aset lancar 2.500.000

Total aset tidak lancar 6.000.000

Total Aset Keseluruhan 8.500.000

Total Liabilitas Jangka Pendek 2.000.000

Total Liabilitas Jangka Panjang 750.000

Total Liabilitas Keseluruhan 2.750.000

Total Ekuitas 6.500.000

Total Liabilitas dan Ekuitas 9.250.000

Lalu, bagaimana cara menyelesaikannya?

Baik. Pertama, teman-teman bisa lihat bahwa perusahaan tersebut memiliki kas, persediaan dan juga piutang. Ketiganya masuk dalam kategori aset lancar. Lalu ada investasi pada usaha lain, maka ini adalah aset tidak lancar.

Lalu yang termasuk dalam kategori liabilitas jangka pendek adalah utang jangka pendek. Sama halnya dengan utang jangka panjang yang masuk dalam liabilitas jangka panjang.

Tidak hanya itu saja, ternyata perusahaan tersebut juga memiliki ekuitas yang berupa tambahan modal yang perlu disetor.

Bagaimana, apakah kurang jelas? Semoga contoh laporan posisi keuangan untuk UMKM ini bisa teman-teman pahami dengan mudah.

Posting Komentar untuk "4 Fungsi Laporan Posisi Keuangan pada UMKM"